Mama itu jujur gak gitu deket sama aku. Karena emang dari kecil yang bener-bener sepenuh waktu itu sama aku adalah papa.
Sejak dulu emang gak pernah deket sama mama. Karena mama dulunya itu full job, kerja dari pagi dan pulang malam.
Jujur kalau ditanya tentang hadiah terindah yang diberikan oleh ibu bahkan sampai sekarang, dia tidak pernah memberikan apa-apa baik dalam bentuk barang ataupun nasihat seperti ibu pada umumnya.
Mungkin mama itu bukan seperti ibu-ibu lain yang selalu sibuk merawat dan mendidik anak-anaknya. Kadang aku merasa kurang beruntung, tak mendapatkan kasih sayang yang lebih dari seorang ibu.
Kadang diriku merasa marah, mengapa mama itu harus menjadi wanita karier yang selalu sibuk memikirkan uang-uang dan uang.
Tak ada yang spesial dari mama, tak pernah ada yang dia berikan. Sakit, tak diperhatokan. Susah, gak dibantu. Semua ku lakukan secara mandiri dan sendiri.
Mama, orang yang sangat ku benci, dibenakku dia tak sayang padaku. Tak ada sepatah nasihat pun dari mulutnya. Kadang diriku marah terhadap Tuhan, ingin ku menggantikan dia menjadi orang lain.
Tak ada yang bisa ku banggakan darinya. Setiap orang yang bercerita tentang ibu, membuatku merasa iri. Rasanya ku ingin meminjam salah satu ibu dari teman-teman ku untuk sehari saja. Tetapi satu hal yang selalu ku percaya. Seperti kata penulis terkenal
"doa ibu yang tulus nan lembut tidak ternilai boleh jadi doa itu telah membuka kunci-kunci kesempatan, menjauhkan bara dan marabahaya, menyingkirkan hambatan, atau mengangkat beban di pundak kita"~ Tere LiyeMemang mama gak pernah ada disisiku. Memang dia itu gak care sama aku. Memang dia itu gak pernah perhatiin aku secara langsung.
Tapi aku percaya dia pasti selalu menyisipkan seutas doa untuk dirku. Aku bisa seperti sekarang, semua karena dia.
Dia memang gak pernah secara langsung mengajariku.
Tetapi inilah aku, dengan menjadikan aku pribadi yang tangguh, mandiri dan sendiri. Bukan hasil bentukan didikan dia secara langsung, tapi dari didikan dia yang selalu meninggalkan diriku sehingga memaksakan aku untuk menjadi mandiri dan tangguh.
Terima kasih mama. Dulu yang ku benci. Sekarang sangat ku cinta. Yaa itu adalah dirimu. Sang ibu.

Komentar