Guyss
Hari ini aku mau nulis tentang papa.
Ada yang bilang kasih ibu tiada tergantikan.
Kalau aku bilang kasih ayah tak tergantikan.
Seperti di sebelumnya, mama itu orang yang full kerja. Dan aku dari kecil selalu sama papa
Papa itu yaa itu aku.
Hayo apa ya maksudnya?
Maksudnya aku adalah gambaran papa
Ngerti gak nih?
Jadi papa dan aku itu kembar
Mama dan koko aku sering bilang kami itu kembar siam tapi beda waktu.
Bayangin aja semua hal yang dia suka, aku juga suka, sifat aku sama dia sama, bahkan hal yang paling gak mungkin; misalnya aku mau ke toilet buat buang air besar, disaat bersamaan dia juga sama.
Kami sering jalan bareng berdua. Kami menyebut kami sedang "pacaran". Papa yang selalu nemenin aku dirumah, dia yang ngurusin aku ampe sekarang. Dia selalu ngerti apa mau ku. Sampe sekarang aku masih menjadi anak kecil yang mau dimanja sama dia. Aku suka semua tentang dia.
Papa, orang yang selalu diinget kalau aku pergi kemana-kemana pasti yang aku beliin itu papa.
Papa itu sosok yang kuat, tegar, sabar dan perhatian. Dia itu selalu memberikan yang terbaik bagiku.
Namun seiring berjalan waktu, aku merasa dia mulai berubah. Dia jadi agak pemarah dan sensitif.
Dia juga jadi pelupa.
Dia lupa akan segala hal.
Untung gak lupa jalan pulang sama anak istrinya.
Dia itu terkena dimensia ringan yang masih bisa dicegah.
Apa itu dimensia?
Nanti aku bakal buat satu artikel khusus tentang kelainan atau penyakit ini.
Tapi bagaimanapun dia, dia tetap seorang papa yang selalu membuatku tertawa walaupun terkadang terlihat gila dan konyol
Dia tetap cinta pertama dan terakhirku
Hari ini aku mau nulis tentang papa.
Ada yang bilang kasih ibu tiada tergantikan.
Kalau aku bilang kasih ayah tak tergantikan.
Seperti di sebelumnya, mama itu orang yang full kerja. Dan aku dari kecil selalu sama papa
Papa itu yaa itu aku.
Hayo apa ya maksudnya?
Maksudnya aku adalah gambaran papa
Ngerti gak nih?
Jadi papa dan aku itu kembar
Mama dan koko aku sering bilang kami itu kembar siam tapi beda waktu.
Bayangin aja semua hal yang dia suka, aku juga suka, sifat aku sama dia sama, bahkan hal yang paling gak mungkin; misalnya aku mau ke toilet buat buang air besar, disaat bersamaan dia juga sama.
Kami sering jalan bareng berdua. Kami menyebut kami sedang "pacaran". Papa yang selalu nemenin aku dirumah, dia yang ngurusin aku ampe sekarang. Dia selalu ngerti apa mau ku. Sampe sekarang aku masih menjadi anak kecil yang mau dimanja sama dia. Aku suka semua tentang dia.
Papa, orang yang selalu diinget kalau aku pergi kemana-kemana pasti yang aku beliin itu papa.
Papa itu sosok yang kuat, tegar, sabar dan perhatian. Dia itu selalu memberikan yang terbaik bagiku.
Namun seiring berjalan waktu, aku merasa dia mulai berubah. Dia jadi agak pemarah dan sensitif.
Dia juga jadi pelupa.
Dia lupa akan segala hal.
Untung gak lupa jalan pulang sama anak istrinya.
Dia itu terkena dimensia ringan yang masih bisa dicegah.
Apa itu dimensia?
Nanti aku bakal buat satu artikel khusus tentang kelainan atau penyakit ini.
Tapi bagaimanapun dia, dia tetap seorang papa yang selalu membuatku tertawa walaupun terkadang terlihat gila dan konyol
Dia tetap cinta pertama dan terakhirku

Komentar